Tali nilon adalah tali tambang terbuat dari serat nilon. Merupakan salah satu serat sintetis terkuat yang dibuat oleh manusia. Tali dari serat alami telah telah lama menjadi alat penting bagi perkapalan. Sekarang ini, penggunaan tali serat alami bisa dibilang telah sepenuhnya dikalahkan oleh penggunaan tali serat sintetis seperti nilon. Dalam artikel ini akan dibahas penggunaan tali nilon untuk beberapa fungsi di perkapalan.

Tali nilon mempunyai karakteristik:

  • Tahan gesekan.
  • Mampu menerima hentakan yang tinggi, daya serapnya terhadap hentakan bagus.
  • Tenggelam di dalam air.
  • Mempunyai breaking load yang tinggi, kemampuannya menahan beban sangat bagus.
  • Tahan lama dan tidak bisa membusuk.
  • Mempunyai melting point (titik lebur) pada suhu 216°C. Jadi membutuhkan suhu yang sangat panas untuk bisa membuat tali nilon meleleh atau rusak terbakar.
  • Tahan terhadap sinar matahari dan ultraviolet, karenanya tidak masalah jika terpapar sinar matahari dalam jangka waktu lama.
  • Tahan pada minyak, formaldehyde, dan alkohol.

Karena karakteristiknya tersebut tali nilon di dunia perkapalan sering digunakan untuk tugas-tugas berat seperti mooring (menambat kapal), towing (menarik kapal), mengikat jangkar (anchor line), pengaman (shock line), dan sebagainya.

Berikut penjelasan singkat penggunaan tali nilon untuk beberapa fungsi di perkapalan.

Tali Nilon Untuk Menambat Kapal (Mooring)

Tali nilon adalah pilihan terbaik untuk menambatkan kapal termasuk menambatkan kapal di dok. Ketika memilih tali untuk mooring harus diperhatikan dua hal yaitu temporary slip dan permanent slip, karena keduanya mempunyai kebutuhan yang berbeda.

Tali nilon bagus untuk menambatkan kapal terutama karena kekuatan dan elastisitasnya. Tali nilon double braid (kepang ganda) atau three strand line bisa digunakan. Kelebihan lainnya adalah tali ini mudah disambung dan harganya terjangkau.

Meskipun awet, jika tali nilon digunakan sebagai tali dok permanen sebaiknya diberi perlindungan tambahan agar semakin awet. Karena tali dok permanen akan terus menerima gesekan.

Kapal atau perahu yang ditambatkan di dok bisa tidak digunakan dalam jangka waktu lama. Selama itu kapal akan bergerak-gerak karena gelombang air dan angin. Sehingga tali dok akan banyak menerima gesekan. Sebagai pelindung bisa digunakan chafe guards atau galvanized shackles.

Tali Nilon Untuk Menarik Kapal (Towing)

Tali polypropylene, yang disebut juga sebagai tali atau tambang kuning, kadang digunakan sebagai penarik kapal. Tali yang mengambang di air ini memang hampir sekuat nilon. Namun kekurangannya lebih tidak tahan ultra violet dan tidak seawet tali nilon.

Sehingga tali nilon sangat disarankan untuk kegiatan towing. Apalagi jika towing dilakukan secara rutin, tali nilon sangat cocok karena lebih kuat, lebih tahan ultra violet dan lebih awet. Dengan demikian juga lebih menghemat biaya operasional.

Tali nilon elastis, sederhananya bisa mulur lalu bisa kembali lagi ke ukuran panjangnya semula. Karena itu ideal untuk menarik kapal.

Saat kapal ditarik tali nilon akan mulur karena menahan beban yang berat, ini bagus sehingga tidak mudah putus. Ketika penarikan kapal telah selesai tali nilon akan kembali lagi memendek, jadi tidak terus-menerus mulur.

Karena itu selain untuk menarik kapal tali nilon juga ideal untuk menarik benda berat lainnya. Seperti jangkar, atau mungkin juga cargo yang terjatuh.

Tali nilon adalah tali serat sintetis pertama yang diproduksi dan masih menjadi salah satu tali yang banyak digunakan. Daya tahannya sekitar 4 hingga 5 kali lebih awet dibanding dengan tali dari serat alami.

Tali telah menjadi alat penting bagi perkapalan mungkin sejak sebelum sejarah tercatat. Selama berabad-abad dunia perkapalan menggunakan tali dari serat alami untuk berbagai keperluan. Dalam dunia modern sekarang ini, penggunaan tali serat alami bisa dibilang telah sepenuhnya dikalahkan oleh penggunaan tali serat sintetis seperti nilon.

 

Tali Nilon Dan Fungsinya Dalam Dunia Perkapalan

Topik: #manasuka #tali nilon #Tali Nilon Untuk Kapal