Perkembangan teknologi dan informasi telah membuat beberapa hal di berbagai aspek juga ikut berkembang, termasuk juga dalam bisnis. Salah satunya adalah munculnya bisnis startup yang diidentikkan dengan bisnis yang berhubungan dengan big data digital. Dan salah satu usaha dalam mengembangkan bisnis startup adalah dengan menggunakan strategi teknik growth hacking.

Strategi Growth Hacking

Banyak bisnis startup atau perusahaan rintisan mencoba menggunakan strategi growth hacking karena lebih efisien dan efektif untuk mendapatkan pasar yang diharapkan. Melalui perkembangan teknologi dan informasi modern dapat dimanfaatkan untuk mencapai konsumen dengan cepat dan tepat.

Pengertian Growth Hacking adalah pengoptimalan dan pertumbuhan yang digerakan oleh eksperimen, terutama berfokus pada bagaimana produk digunakan untuk menciptakan pertumbuhan, baik dari sisi distribusi dan retensi. Pengertian ini menurut Morgan Brown dan Sean Ellis (2010) dalam sebuah artikel yang membahas mengenai growth hacking (Ab Dev Labs; 2014).

Sesuai dengan namanya, growth hacking adalah strategi yang berfokus pada growth atau pertumbuhan. Prinsip utama dari strategi atau teknik growth hacking adalah semua hal yang terkandung dalam produk merupakan “senjata” untuk memenangkan pasar karena pemasaran merupakan salah satu elemen dari growth hacking untuk
mengakuisisi pelanggan selain melibatkan proses engineering dan pengembangan produk.

Elemen Growth Hacking

Dalam growth hacking ada 5 elemen yakni Acquisition, Activation, Retention, Refferal, dan Revenue (AARRR). Berikut ini merupakan penjelasan singkat tentang elemen yang ada pada growth hacking menurut Growthrocks (2016) :

1. Acquisition

Acquisition atau akuisisi merupakan tahap pertama yang penting dan sangat menentukan keberhasilan startegi growth hacking dimana pada dasarnya tahap ini adalah untuk menarik pelanggan yang belum mengetahui tentang informasi produk yang ada.

Dalam tahap ini menggunakan setiap saluran pemasaran baik itu online maupun offline. Saluran-saluran yang bersifat online misalkan memanfaatkan situs web, blog, media sosial, Webinar dan SEO. Selain itu pada saluran online dapat menampilkan iklan yang menarik yang di tunjang oleh data mengenai segmen pasar yang dituju. Sedangkan offline misalkan dengan direct selling dan mengikuti even-even untuk memberikan trial kepada pelanggan.

2. Activation

Activation atau aktivasi dalam tahap ini dapat diasumsikan bahwa pengunjung situs web (saluran online) dapat menjadi pengguna aktif aplikasi. Pada tahap ini dilakukan tindakan lanjutan dengan membuat strukur situs web yang dapat memandu pengalaman pengguna. Taktik yang dapat digunkan dalam tahap ini adalah onboarding, video tentang produk, halaman arahan, pendidikan dan panduan E-books.

3. Retention

Dalam tahap retention ini adalah untuk menjaga pengunjung agar tetap menggunakan produk dengan memberikan nilai atau konten berkualitas harian pada blog dan media sosial yang digunakan. Oleh karena itu, bagaimana menjaga agar pengguna/pengunjung kembali ke situs web atau menggunakan produk yang ditawarkan. Misalkan dengan menggunakan notifikasi kepada pelanggan melalui E-mail.

4. Revenue

Dalam tahapan revenue ini diasumsikan jika semua tahapan yang sebelumnya berjalan sesuai harapan maka pelanggan yang telah membeli atau mengunduh produk akan menghasilkan pendapatan kepada perusahaan.

5. Referral

Tahapan referral ini adalah bagaimana pengguna dapat mengundang temanteman mereka untuk bergabung. Dalam tahapan ini seperti menumbuhkan loyalitas pengguna untuk menarik pengguna baru. Beberapa cara seperti memberi tawaran khusus dengan insentif atau hadiah jika mengundang pengguna baru.

Contoh strategi growth hacking

Beberapa contoh jenis startegi growth hacking yang dapat dilakukan untuk bisnis startup, yaitu:

Content Marketing

Inti dari content marketing adalah dengan membuat konten yang menarik untuk memperkenalkan brand atau produk yang dimiliki. Strategi ini dikenal tidak membutuhkan biaya besar, akan tetapi butuh konsistensi dalam mengaplikasikannya.

Product Marketing

Dalam product marketing ini, pelaku bisnis perlu membuat produk agar terlihat lebih menarik. Contoh penerapan product marketing ini misalkan membuat sistem pendaftaran khusus untuk pendaftar tertentu atau menawarkan program referral.

Advertising

Salah satu cara terbaik untuk mendapatkan traffic dan eksposur adalah dengan iklan. Melalui strategi advertisingbrand awareness juga akan meningkat.

Menurut startupstudio.id, efektivitas strategi growth hacking sangat bergantung pada growth hacker yang bekerja di belakangnya. Karena itulah, di samping membutuhkan strategi yang bagus, juga butuh tim yang dapat diandalkan untuk membantu mengembangkan startup lebih cepat.

 

Strategi Growth Hacking Untuk Bisnis Startup

Topik: #bisnis #manasuka #startup