Eksplorasi awal PT Freeport Indonesia di Papua banyak kendala yang ditemui. Untuk mencapai lokasi penambangan sangat sulit sehingga alat transportasi utama pada waktu itu mengandalkan Helikopter. Namun, pada awal tahun 1960-an, helikopter masih menggunakan mesin piston. Untuk terbang menjelajah Ertsberg dengan ketinggian 3.600 meter, helikopter jenis itu hanya mampu mengangkut satu orang dengan beban 210 kilogram. Diperlukan waktu berbulan-bulan hanya untuk membawa satu unit peralatan bor dan operatornya ke Ertsberg.

Selain kendala teknis, faktor politik menjadi tantangan terbesar bagi Freeport. dikarenakan pada Agustus 1962, Belanda menyerahkan Irian Barat kepada PBB. Setelah itu pada 1963, PBB menyerahkan Papua (Irian Barat) kepada Indonesia.

Sekilas catatan tentang sejarah Freeport di Indonesia dapat dibaca di artikel Sejarah Freeport Indonesia – Penemuan dan Eksplorasi

Isi catatan:

  • Penemuan batuan hitam kokoh berbentuk aneh yang menonjol di kaki pegunungan setinggi 3.500 meter di pedalaman New Guinea (sekarang Papua) pada tahun 1963 yang akhirnya dinamakan “Ertsberg” yang dalam bahasa Belanda berarti “Gunung Bijih”.
  • Rencana eksplorasi batuan hitam (biji tembaga) oleh Forbes Wilson yang akhirnya menjadi pimpinan di Freeport Sulphur (nama awal Freeport McMoRan).
  • Kendala-kendala eksplorasi tambang Freeport yang dihadapi pada saat itu.
  • Kontrak kerja pertama dengan pemerintah Indonesia.

 

 Awal Eksplorasi PT Freeport Indonesia

Topik: #freeport #Indonesia #kerjasama #sejarah #video