Biofuel merupakan salah satu jenis bahan bakar yang berasal dari sumber nabati atau tumbuhan. Mirip dengan bahan bakar fosil, biofuel memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam berbagai sektor, termasuk sebagai bahan bakar dalam alat transportasi. Biofuel merupakan salah satu sumber energi alternatif yang bisa membantu mengatasi krisis iklim dunia. Jenis biofuel yang dihasilkan mencakup tiga bentuk utama: cair, padat, dan gas.
Bahan Bakar Biofuel
Proses perolehan biofuel melibatkan tiga metode yang berbeda. Pertama, dengan melakukan fermentasi limbah basah seperti kotoran hewan tanpa keberadaan oksigen, menghasilkan jenis biogas. Biogas ini mengandung sekitar 60 persen gas metana yang bisa dimanfaatkan. Kedua, dengan membakar limbah organik kering, seperti sampah rumah tangga, limbah industri, dan limbah pertanian. Terakhir, cara lainnya adalah melalui fermentasi bahan seperti jagung atau tebu, menghasilkan dua jenis biofuel, yaitu alkohol dan ester.
Fungsi utama dari biofuel adalah sebagai bahan bakar alternatif yang dapat menggantikan penggunaan minyak bumi dari bahan bakar fosil. Penggunaan biofuel umumnya ditemukan dalam bahan bakar kendaraan, pembangkit listrik, serta kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga seperti memasak.
Departemen Energi Amerika Serikat mencatat bahwa biofuel, seperti etanol, mampu mengurangi emisi karbon dioksida sebanyak 48 persen lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan bakar konvensional. Sementara itu, biodiesel bahkan hanya melepaskan seperempat dari jumlah karbon dioksida yang dilepaskan oleh bahan bakar diesel biasa. Dampak ini sangat positif dalam konteks lingkungan, mengingat adanya masalah pemanasan global yang semakin serius akibat hasil pembakaran minyak bumi serta aktivitas manusia sehari-hari.
Keunggulan dan Kekurangan Biofuel
Meskipun digadang lebih baik daripada bahan bakar fosil, biofuel juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri antara lain:
Kelebihan Biofuel
Biaya produksi rendah.
Dibandingkan dengan bahan bakar fosil, proses pembuatan biofuel lebih mudah dan murah. Bagi perekonomian, kehadiran biofuel akan sangat membantu terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah karena mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar konvensional. Selain itu bagi suatu negara, pemanfaatan biofuel juga akan membuatnya tidak bergantung pada negara penghasil minyak bumi. Dengan demikian, negara tidak perlu lagi khawatir akan harga minyak dunia yang bisa melonjak tiba-tiba.
Pembaruan energi yang cepat
Butuh jutaan tahun agar fosil dapat menjadi minyak bumi yang kita gunakan saat ini. Proses pembuatan yang membutuhkan waktu lama membuat minyak bumi akan semakin menipis dan langka. Berbeda dengan biofuel yang berasal dari limbah tanaman dan kotoran hewan, bahan baku tersebut relatif mudah dan cepat terbarukan.
Ramah lingkungan
Jumlah karbon dioksida yang dilepaskan dari hasil pembakaran biofuel terbukti lebih sedikit dibandingkan minyak bumi. Asap yang dihasilkan dari kendaraan pengguna biofuel pun lebih sedikit. Fakta ini jelas sangat menguntungkan karena mengurangi jumlah polutan yang menyebabkan pemanasan global.
Kekurangan Biofuel
Penggunaan Pupuk yang Mencemari Tanah
Demi mempercepat pertumbuhan tanaman yang menjadi bahan bakar biofuel, penggunaan pupuk sering kali digunakan. Sayangnya, pupuk dengan kandungan fosfor dan nitrogen yang tinggi dapat mencemari tanah yang dampaknya dapat mempengaruhi air, hewan, bahkan manusia.
Ancaman Ketahanan Pangan
Penggunaan bahan pangan dalam jumlah besar sebagai biofuel menuai kontra. Banyak pihak menganggap biofuel dapat membuat produksi bahan pangan berkurang karena akan dialihkan sebagai bahan bakar. Kondisi kelaparan yang masih banyak terjadi juga menjadi pertimbangan mengapa banyak orang menolak biofuel.
Masalah Lingkungan
Mudahnya membuat biofuel dikhawatirkan ahli akan membuat para satwa terancam. Hal ini lantaran habitat mereka kemungkinan besar akan hilang dan dialihfungsikan sebagai lokasi pertanian. Selain itu masalah deforestasi atau penggundulan hutan dianggap dapat mengancam keanekaragaman hayati karena lahan hanya digunakan untuk menanam beberapa jenis tanaman yang bisa jadi bahan bakar biofuel.
Penggunaan Minyak dan Air
Biofuel memang melepaskan jejak karbon lebih sedikit dibandingkan bahan bakar fosil. Namun dalam mendapatkan bahan baku dan produksinya, biofuel membutuhkan air dan minyak dalam jumlah banyak. Situasi ini akan menjadi masalah baru sebab biofuel akan memiliki dampak lingkungan serupa seperti minyak bumi.
Ketahuilah lebih banyak dengan menjelajahi artikel teknologi lainnya di sini:
Perbedaan Biofuel dengan Biodiesel
Sejatinya biodiesel merupakan salah satu jenis biofuel yang paling banyak dikembangkan. Perbedaannya, biofuel terbuat dari materi nabati hidup seperti tanaman sementara biodiesel dibuat dari minyak tumbuhan seperti minyak sawit mentah (Crude Palm Oil), minyak nyamplung, minyak jarak, minyak kelapa, palm fatty acid distillate (PFAD) dan minyak ikan.
Biodiesel atau yang dikenal juga dengan nama alkil ester memiliki sifat yang sama dengan solar, bahkan lebih baik dari nilai cetanenya. Jenis bahan bakar satu ini telah banyak ditemukan di Eropa dan diriset oleh banyak negara seperti Austria, Jerman, Perancis, dan Amerika Serikat.
Untuk mendapatkan biodiesel ada beberapa metode yang dapat dicoba salah satunya transesterifikasi. Cara tersebut paling banyak diterapkan karena relatif aman, murah, dan mudah.
Meskipun memiliki kekurangan, biofuel tetap jadi pilihan alternatif yang baik untuk menyelamatkan pasokan energi di masa depan. Semoga informasi di atas bermanfaat dan jangan lupa untuk menghemat energi ya!
Keunggulan dan Kekurangan Bahan Bakar Biofuel